Hari ini merupakan hari berkabung bagi saya, bagi teman-teman dan segenap warga kampus Universitas Ahmad Dahlan. Karena salah satu teman kami telah ditinggal oleh Ayahandanya berpulang ke rahmatullah. Berita itu tersiar di Handphone saya pada pukul 11 siang kurang satu menit.

Dengan isi berita kurang lebih sebagai berikut:

Innalillahi wa innailaihi rojiuun. Telah meninggal dunia Indro T, pada hari Rabu jam 10.30 di kediamannya Jl. Ngasem selaku ayahanda dari Saudara mrthanks. Mohon maaf atas segala khilaf dan dosa.

Saya dikagetkan dengan bunyi dering handphone saya siang itu, saya begitu terkejut ketika mendapati kabar tersebut. Setelah beberapa lama saya baru tersadar bahwa jauh sebelum saya mendapati handphone saya berdering, ada dua buah sms masuk yang memberitakan berita duka ini.

Begitu terpukul hati saya, seharusnya saya bisa lebih awal datang ke tempat mrthanks dan menemaninya. Dia lah yang saya anggap sebagai saudara saya, saya anggap sebagai sahabat baik saya, sahabat yang selalu merepotkan saya, sahabat yang selalu membuat saya naik pitam. Bagi saya itulah sahabat, bukan hanya suka tetapi juga duka dan kesedihan yang pantas dibagi.

Dengan keadaannya sekarang, saya hanya bisa berucap, berharap dan berdoa. Semoga dia, mrthanks, diberikan ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi panggilan oleh Allah SWT terhadap ayahandanya. Dan semoga amal ibadah beliau diterima disisiNYA, diberikan tempat yang layak diSurgaNYA, dan dimuliakan hidupnya ketika diAkheratNYA.

Saya pribadi ingin mengucapkan dengan sedalam-dalamnya, turut berduka cita, berbelangsungkawa, atas kepergian ayahanda mrthanks ke pangkuan Ilahi. Saya berharap, mrthanks, diberikan keyakinan bahwa ini bukan perpisahan melainkan kepulangannya kepada sang Pemilik Segalanya ini.