Ini adalah lanjutan dari postingan kemaren.
Hari 4: Rumah dukuh setempat. Saya terbangun dari tidur dan semua orang sudah ‘sliwar-sliwer’ didekat saya. Satu yang membuat saya merasa tidak enak adalah ketika saya bangun langsung ditawari makan pagi oleh Bu Dukuh, meski saat itu saya sedang merasa belum lapar namun tawaran anak-anak dan Bu Dukuh saya terima. Setelah makan pagi (atau tepatnya cemilan) selesai langsung diteruskan dengan rokok. Seperti dulu pernah saya posting, saya bangga menjadi seorang perokok.
Hari ini saya tidak hanya membantu dalam perdenahan saja tetapi juga pencetakan huruf dengan cat semprot. Hingga saya memutuskan untuk pulang dan beristirahat sejenak selama satu hari karena nantinya saya harus kembali lagi bekerja dalam perdenahan ini kembali.
Hari 5: Rumah dukuh setempat. Setelah menerima pesan singkat dari teman saya, maka saya langsung dijemput dan kita langsung menuju lokasi KKN untuk menyelesaikan tugas yang diamanatkan kepada saya. Hari ini saya sudah bisa merasakan kedekatan terhadap semua anggota KKN, layaknya saya anggota resmi dari KKN UII ini. Benar-benar aneh. Kita sering melontarkan candaan-candaan layaknya kita sudah kenal lama. Dan ini hari terakhir karena tugas saya sudah selesai 80%, sedangkan sisa-nya akan diselesaikan sendiri oleh mereka.
Setelah penyelesaian tugas ini, saya berfikir sejenak sambil melihat gambar denahnya. Saya merasa begitu tidak enak, karena hasilnya tidak memuaskan. Banyak yang ‘mawut’ baik dari gambar dan pengecatannya. Saya benar-benar tidak bangga akan hasil yang saya dapatkan. Tetapi mereka masih berbesar hati untuk tetap mengatakan bahwa hasil saya bagus, saya tau bahwa hasilnya tidak bagus namun saya menghormati mereka yang berusaha membuat saya tetap mampu mengangkat wajah ketika saya pulang.
Hingga saat tulisan ini dibuat saya masih merasakan kedekatan kami, saya mendapatkan begitu banyak pengalaman dan pelajaran dari sana. Saya merasa bahwa ini adalah pelatihan KKN untuk saya. Bagaimana cara mengorganisir kelompok, bagaimana cara seorang anggota mengambil sebuah keputusan dan bagaimana kita meyelesaikan sebuah masalah dalam kelompok baik itu intern dan ekstern. Untuk saat ini saya mampu mengatakan bahwa kelompok mereka merupakan kelompok yang mampu bekerja sama dengan baik.
Thanks to Bogie a.k.a Wira (sebutan anak-anak KKN karena belum tahu nama panggilannya meski agak gak sreg saya nyebutnya) a.k.a Aki (atau kakek, ini juga sebutan anak-anak KKN terutama para cewek karena doi selaku ketua, tahun kelahiran yang jauh lebih tua dibandingkan para cewek-ceweknya dan karena jenggotnya), Gilang, Mas Chaesar (yang ini sebenernya sudah cocok dipanggil Pak, karena beliau angkatan 2002 dan sudah berkeluarga bahkan sudah memiliki satu anak. Oh ya? Nama anaknya siapa yah?), Sita (Wuih, kalo yang ini bodinya top markotop. Anak-anak bilang kalo ga salah mirip sarah azhari. Wkakaka!), Erli (nah, ini nih yang cerewetnya minta ampun, cewek yang sering adu argumen yang ga penting dengan Pak ketua. Dan mendapat julukan Annisa Bahar, ini kalo ga salah juga karena doi punya badan yang agak kurang tinggi, agak enggak langsing tetapi montok. Nah lo?!), Septi (nah, kalo cewek yang satu ini adalah yang punya sarana prasarana. Cewek ini juga yang sering bantuin saya dalam urusan cat-mengecat), dan terakhir adalah Melia (cewek satu ini terbilang cengeng, bukan manja. Karena doi terlalu khawatir terhadap hal-hal kecil tetapi saya salut karena ia masih mau berusaha dengan tangannya sendiri meskipun ia tahu ia belum tentu mampu. Yang saya kaget darinya adalah ia merupakan saudara teman dekat saya, Angga dan pernah ikut satu bus rombongan pariwisata ketika kampungnya Bogie sedang berwisata).
hahaha........
ReplyDeleteLucu bnGet tu cRita KKnny..........
peTany bGus kQ MZ....
BnER....
sOaLe Q gbs nik dsuRuh bKin ndiRi.....
he3........
Anonymous ::
ReplyDeletewew...ki mesti jeng septi (kalo malem..)
*kalo pagi jadi sapto..wkakakaka*
thanks komentarnya, smoga ga ada yg tersinggung
en kalo ada salah cerita mohon maklum
ato juga salah penyebutan nama, tempat...
karena ini hanya fiktif belaka...halah?!