Niat hati menghadapi MID-TEST. Bersama membuat kesepakatan untuk belajar bersama. Saya, mrthanks, pakdheno, dan alan. Orang-orang cerdas (kecuali saya) yang butuh bimbingan batiniah dan otakniah untuk menghadapi MID-TEST. Berguru pada salah seorang kawan, cewek tentunya, demi mendapatkan pemahaman materi yang akan diujiankan besoknya. Kabar burungnya dia adalah dukun pelajaran yang lumayan afdhol.
Pontang-panting, ngalor-ngidhul, dan ngiwo-nengen ga jelas untuk sekedar mencari choki-choki. Senjata pamungkas. Sesajen yang paling utama dan merupakan pantangan untuk dilupakan. Digunakan untuk sesembahan agar nantinya pemahaman bisa mudah diterima dan dimengerti. Namun memang dasar sesajen aneh. Mulai dari garis start dan hampir menuju ke garis finish. Sesajen pun tak didapat satu pun. Kita diperjalan sudah hampir frustasi. Keringat dingin bercucuran dan berceceran. Badan menggigil. Kaki gemetar. Kalo ini siy penyakit masuk angin!! Jadi setelah pencarian sesajen yang terbilang gagal maka mau tidak mau kita harus mencari sesajen pengganti.
GORENGAN! senjata andalan orang-orang yang maniak dengan angkringan. Senjata ampuh dikala 'blangkemen' dan pengen ngemil sesuatu yang tidak mengandung kolesterol tinggi (INGAT!! Kolestor tinggi!! jadi tetap mengandung kolesterol meski tidak tinggi). Garis finish dicapai. Sesajen pun sudah diserahkan. Pemahaman materi dimulai. Konsentrasi penuh, gas pol! Makin lama, makin tidak mudeng. Walhasil, mencomot sesajen yang sudah dihidangkan diatas meja meski masih ada dalam tas plastik. Itung-itung refreshing. Namun, seperti kecanduan. Gorengan itu kalo berhenti maka mulut jadi kerasa pahit. So otomatis, sesajen diembat habis. Meski saya sendiri tak makan satu pun dari sesajen yang tampak menggiurkan itu.
Pulang. Ilmu dari dukun sakti ini agaknya kurang meyakinkan. Bagaimana tidak. Sepulang dari sana bukan tambahan ilmu yang kami dapatkan malah beberapa cemilan. Itu pula sekalian 'lodong'-nya. Tidak dapat diekspresikan. Tetapi saat ujian materi tersebut dilakukan, nampaknya kesuksesan ada ditangan saya. Tidak sia-sia saya dan beberapa kawan pergi ke dukun sore itu. Namun saya sangsi, apakah kesuksesan yang saya alami juga dialamai oleh 3 kawan saya itu. Karena jujur saja, kesuksesan saya adalah sukses untuk tidak mengerjakan soal satu pun dan itu tidak membuat kejiwaan saya terganggu. Haha.
hehehe...bagi2 dunkzz...cemilannya..^c^
ReplyDeletehmm,,,, tambahan ilmu gaib ada gx?
selamat bergabung dg para dukun ilmu pengetahuan....ya...;))
boleh, mang mau??
ReplyDeletetapi tinggal 'lodong'-nya aja
gimana?? jadi minta?? he...
umm, ilmu gaib ya...???
ada siy, tapi baru ilmu dasar...
yaitu jurus komat-kamit, monyan-manyun...
sambil mata dipelototin...
ini yang teori bahasa dan otomata itu yah? heheheehe
ReplyDelete*flashback*
postfix-prefix-bikin parser deh buntutnya
@nuy kidy::
ReplyDeletehe'eh om... kok tau??
pasti liat postingannya pakdheno ya??
ya gitu deh om, mikir berat...
ampuuunnn!!!