27 mei pagi hari, menit-menit yang takkan mampu terhapuskan oleh benak setiap manusia di kota gudeg dan sekitarnya ini. Di setiap orang yang pada hari itu akan memulai aktivitasnya sehari-hari harus merasakan dan mengalami getaran dahsyat dari pusat bumi yang di prediksikan mencapai 5.9 skala richter.
Menggetarkan seluruh kota, kepanikan hiasi kota di pagi hari yang cerah, pagi yang seharusnya sejuk dan menenangkan orang yang masih tertidur. Merubah hari tenang menjadi kegetiran, tak berapa lama kota yang sarat akan keindahan ini berubah menjadi kota mati dan mencekam. Ketakutan untuk mendiami rumahnya sendiri juga terjadi di sebagian keluarga di jogja ini.
Sekarang jogja kaya akan puing-puing reruntuhan dan tetes airmata, tubuh-tubuh tanpa jiwa tergeletak dan tertindih oleh puing. kuburan massal menjadi pemandangan yang umum...
No comments :
Post a Comment