my lonely friend
Tuesday, February 20, 2007
Saat itu, aku menatap seseorang melalui cermin. Begitu menyedihkan, ia berdiri menatap dirinya. Ia nampak kesakitan, terlihat darah mulai mengalir dari hidungnya. Nampaknya ia sedang menghadapi kesakitan yang membuatnya jauh dari keindahan dunia, namun saat ku bertanya padanya ia hanya tersenyum dan menjawab "Setiap manusia di beri kekurangan dan kelebihan, sedangkan aku diberi kekurangan yang melebihi kelebihanku tapi aku yakin bahwa Allah telah melebihkan kelebihanku ketika kekuranganku diberikan OlehNYA ke tubuhku". Aku tertegun mendengar kata-katanya, aku tak percaya ia mampu berkata seperti itu ketika aku melihatnya ia berdiri dengan gemetar. Ia membalikkan badannya dan menjauh dariku sambil tangannya terus menutupi hidungnya yang berdarah, kemudian aku berlari kepadanya dan membisikkan sebuah kalimat... "Ra, kamu ngga sendirian. Disekeliling kamu banyak yang menemani kamu, mendukung kamu dan selalu siap membantu kamu. Jadi buat kita seperti tangan kamu yang selalu melindungi dirimu dan anggap kita sebagai kaki yang selalu menopangmu ketika kamu berjalan dan terjatuh, serta buatlah kita menjadi pengisi hatimu ketika kau merasa suka maupun duka sekalipun". Kemudian ia berbalik, tersenyum lebar, memelukku dan sambil berkata "terima kasih temanku, tapi aku tetap harus berjuang dengan tenagaku sendiri, barulah aku membutuhkanmu pabila memang aku sangat-sangat perlu membutuhkan bantuanmu. Tenang, kau selalu temanku dan kau selalu menjadi prioritasku, maka oleh itu aku tidak ingin membuatmu kerepotan dengan kemanjaanku akan cobaan ini. Aku yakin Allah pasti punya maksud akan ini, dan Allah tidak akan memberikan cobaan ini bila aku tak mampu menyelesaikannya". Kemudian sejak saat itu aku tak pernah melihatnya dengan wajah yang kesakitan, murung atau putus asa. Meski ia belum lepas dari cobaannya ia masih mampu untuk meriuhkan suasana sekelilingnya.
No comments :
Post a Comment